Kebohongan Pertama Akan Selalu Di Ikuti Kebohongan Kedua Ketiga Dan Seterusnya

Kebohongan adalah mengingkari kenyataan yang sebenarnya terjadi. Sekali berbohong, pasti akan ada kebohongan kedua, ketiga, dan seterusnya untuk menutupi kebohongan pertama yang telah dilakukan. Jika banyak terjadi dalam kehidupan anda, kelelahan akan timbul bagi hati nurani anda. Jika jarang terjadi dalam kehidupan anda, hati nurani anda hanya sedikit kotor. Sekecil apapun kebohongan, meski tujuannya baik, tetap saja kebohongan. Tuhan melihat setiap hal kecil kebaikan dan keburukan yang kita lakukan.

Banyak sekali godaan kita untuk melakukan sebuah kebohongan, tujuannya beragam, agar kita dipuji atau disegani, atau supaya membesarkan hati orang lain, atau untuk menutupi sebuah kesalahan yang pernah ia lakukan. Tapi sadarkah anda bahwa jujur ternyata lebih banyak membawa manfaat daripada berbohong.

Seseorang yang melakukan Kebohongan cenderung merasa waswas dan cemas, apa yang telah ia perbuat di sadari atau tidak akan membuat jiwanya menjadi gelisah. Gelisah akan rasa takut dan malu jika satu waktu hal itu terbongkar, dengan ancaman hilangnya kepercayaan orang lain atas diri, di cap penipu atau pembohong, atau bahkan tak akan ada lagi tanggung jawab yang kan di berikan orang lain kepadanya karena kehilangan kepercayaan atas tindakan yang pernah ia lakukan.

Ketika kebohongan pertama dilakukan dan anda biarkan maka kebohongan itu akan terus berkembang semakin berlapis. membiasakan hidup dalam kebohongan akan membuat anda menjadi kebal. Dan ingat, tidak ada harapan apapun dalam kebohongan karena hidup anda hanya seperti sebuah ilusi atau mimpi yang tidak akan pernah terjadi.

Sebenernya banyak sekali cara-cara untuk mengungkap sebuah kebohongan yang pernah anda lakukan, anda cukup mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang mendadak aneh seperti di bawah ini:

Inkonsistensi 

Bila ingin tahu apakah seseorang berbohong, lihat inkonsistensi yang mereka katakan. Tanyakan hal tak terduga. Sekitar empat persen orang adalah pembohong ulung dan mereka bisa melakukannya dengan baik. Persoalannya tidak ada hidung Pinokio sebagai akibat berbohong.

Mengukur Kebiasaan
Salah satu indikator paling penting dari ketidak jujuran adalah perubahan kebiasaan, Perhatikan seseorang yang biasanya gelisah, tapi kini tampak kalem, atau seseorang yang biasanya kalem, tapi sekarang tampak gelisah.

Lihat Emosi Bermuka Dua
Kebanyakan orang tak bisa menyembunyikan senyum palsu. tapi anda dapat melihat seberapa lama senyum ini, senyum yang awalnya sopan mungkin bakal tercampur hal lain. Mungkin bakal tampak sebagai kombinasi wajah marah dengan senyum. Beberapa emosi palsu adalah indikator bahwa ada yang salah.

Perhatikan Rekasi Yang Mendalam
Ajak lah sebuah pembicaraan yang mendalam disini anda harus terlebih dahulu mempunyai sebuah pembuktian dan lihatlah sebuah reaksi yang di timbulkannya, reaksi emosi akan menunjukan apa yang terjadi sebenarnya.

Lihat Ekspresi-ekspresi Bawah Sadar.
Ekspresi bawah sadar adalah geliat ringkas, sekitar 25 detik, yang selalu merupakan emosi yang bisa berubah. Maka ketika seseorang berakting gembira, sebenarnya ia bersedih tentang sesuatu. Singkatnya, emosi sebenarnya bakal terungkap dalam beberapa pancaran kemarahan di wajahnya. Kurang dari satu jam, orang awam bisa belajar melihat ekspresi bawah sadar.

Lihat Kontradiksi.
Umumnya, apapun yang menunjukkan seseorang dengan suara atau gesture mereka yang tidak pas dengan apa yang mereka bilang, itu menunjukan suatu kebohongan. Sejumlah kontradiksi dapat terjadi antara suara dan kata-kata, gesture dan suara, gesture dan kata-kata, atau mimik wajah dan kata-kata.

Tidak Tenang.
Ketika seseorang tidak mau bertatap muka artinya berbeda dengan tindakan normal, itu bisa jadi artinya mereka tidak jujur. Sesuatu yang tidak normal akan mengindikasikan kesalahan".

Kelewat Detail.
Ketika ditanya seseorang, oh, dimana kamu?, lalu dijawab, saya pergi ke toko dan saya membeli telur ayam, susu dan gula. Saya telah menendang anjing, maka saya harus berjalan pelan-pelan dan berikutnya dan berikutnya. Artinya, terlalu banyak detailnya. Kelewat detail dapat juga berarti bagaimana akan berlalu dari situasi sekarang dan mereka menciptakan kebohongan kompleks sebagai solusinya.

Jangan Sangkal Kebenaran.
Lebih penting ketika seseorang berkata benar ketimbang berkata bohong karena orang-orang bisa melihat semacam apakah mereka dicurigai, tapi mereka menyampaikan kebenaran.

So, Hidup dengan apa adanya ternyata lebih menyuburkan jiwa daripada menjalani hidup dengan keadaan yang ilusif atau mengada-ada. Ada baiknya kita harus lebih memilih kejujuran walaupun kadang menyakitkan daripada sebuah kebohongan yang menyenangkan. Menyenangkan hanya pada awalnya, untuk kemudian menjadi beban jiwa yang berkepanjangan.

Tidak semua kejujuran adalah menyakitkan. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di manapun. Kejujuran demi kejujuran akan menghasilkan senyuman demi senyuman. Senyuman yang berkelanjutan akan menjadi sebuah senyuman yang mampu menembus air mata.
(And)