Ada
dua orang pasien yang menempati sebuah kamar di suatu rumah sakit.
Rumah sakit itu begitu suram, di dalam kamar itu pun hanya ada 2 ranjang
saja untuk 2 pasien tersebut, sudah begitu, kamar itupun hanya memiliki
sebuah jendela saja untuk tempat masuknya cahaya dan udara segar.
Pasien yang satu bernama 'jame, ia mengalami paru2 basah dan yang satu lagi bernama 'erica, ia mengalami kelumpuhan pada kakinya. Oleh karena itu 'jame harus mendapatkan sinar matahari untuk menghangatkan paru-parunya maka ia di perbolehkan menempatkan ranjangnya di samping jendela kamar itu.
Mereka berdua bersahabat baik selama di rawat. Setiap pagi, ketika obrolan mereka telah habis, 'jame akan melihat keluar jendela dan menceritakan pemandangan indah yang di lihatnya di luar sana, 'jame bercerita begitu baiknya sehingga 'erica seakan-akan bisa melihat langsung tentang apa yang di ceritakan oleh 'jame. Sebenarnya 'erica sedikit iri terhadap 'jame, sebab hanya ia yang dapat melihat pemandangan di luar sana.
Waktu-waktu pun berlalu, pada suatu malam 'jame mendapat serangan mendadak pada paru-parunya, ia merasakan kesakitan yang luar biasa, ia berusaha menjangkau tombol untuk memanggil perawat tetapi ia tidak dapat menjangkaunya. Sebenarnya waktu itu 'erica sudah terjaga dan ia dapat dengan mudahnya menjangkau tombol yang berada di samping ranjangnya. Tetapi di dalamnya terbersit sebuah pikiran licik untuk membiarkan 'jame, ia pura-pura tidur dan tidak melakukan apa2. 'jame hanya berhasil menjangkau sebuah notes kecil dan pena di samping ranjangnya, sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir ia menulis sesuatu di notes itu.
Keesokan harinya perawat menemukan 'jame telah tewas di ranjangnya sambil memegang notes kecil di tangannya, perawat itu dan beberapa rekannya kemudian membereskan mayat 'jame. Sesaat sebelum mayat 'jame di keluarkan dari kamar, 'erica meminta kepada perawat agar ranjangnya di pindahkan ke tempat ranjang 'jame yang lama. Keinginan 'erica di kabulkan dan ia sangat senang karena impiannya dpt di kabulkan, ketika itu 'erica dengan tidak sabar segera membuka daun jendela dan melihat keluar. Alangkah terkejutnya ia seketika itu, sebab apa yang di lihatnya hanya sebuah tembok lusuh yang membuatnya tidak bisa melihat apa-apa yang berada di baliknya. Karena bingung lalu ia bertanya kepada perawat yang kebetulan masuk kembali ke kamarnya, ''suster, mengapa 'jame selalu menceritakan kepada saya mengenai pemandangan yang sangat indah yang di lihatnya dari jendela ini sementara saya tidak melihat suatu apapun di luar jendela ini'', suster itu menjawab ''lho kamu tidak tau? 'jame itu kan sebenarnya buta, mungkin ia mengarang-ngarang cerita untuk menghibur anda''.
Mendengar cerita itu hati 'erica sangat terpukul, kemudian perawat itu menunjukkan secarik notes yang di tulis 'jame kapada 'erica sebelum ia meninggal.. ''ini pesan terakhir untukmu..'' masih dalam keadaan terpukul 'erica melihat tulisan itu, meski dalam keadaan tidak rapi namun ia masih dapat membacanya, ''erica, nice to meet you..''
Pesan moral: janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi balaslah kejahatan dengan kebaikan, sebab engkau akan seperti menumpukkan abu di atas kepala musuhmu, berikanlah juga pipi kirimu jika seorang memukul pipi kananmu. (And)
0 comments :
Post a Comment