04
Februari 2013, Moment paling krusial selama dinas luar kota. Tujuan
kali ini adalah kota Makasar, sebenarnya sangat enggan untuk menerima
tugas ini, banyak hal yang di pertimbangkan sebelum berangkat, belum
lagi pemberitaan di TV yang mengekspose masalah kerusuhan yang marak
terjadi pasca pemilihan gubernur sulawesi itu.
Namanya
tugas ya tetap tugas, kondisi apapun yang namanya prajurit ya kudu
maju, dan taraa..aa.. ndak terasa saya sudah tiba di bandara Sultan
Hasanudin, Makassar. Kesan pertama adalah suhu udara yang panas, yah
maklum kota ini memang tepat berada di garis katulistiwa. masih di area
bandara, aku menyempatkan mampir ke cafe terdekat untuk sekedar minum
coffee coklat untuk menghilangkn penat akibat duduk di dalam pesawat
selama 2,5 jam.
Setelah
badan sedikit relaks, aku lanjutkan untuk pesan taksi untuk mambawaku
ke New Legend Hotel yang terletak tidak begitu jauh dari pantai Losari
yang terkenal dengan panora sunset yang eksotis itu.
Sampai
di lokasi, langsung di sambut dengan satu teman yang memang sudah stand
by disana selama beberapa bulan yang lalu, sambutan dari yang punya
gedung & kepala engineering hotel juga tak kalah hangat, kami di
persilahkan masuk dengan ramah, (wah jarang sekali ya mendapat sambutan
positif dari pihak gedung). Aku pikir ini adalah pertanda baik, dan
benar saja perkiraanku, kami dapat bonus kamar hotel selama dinas di
sana, wah double blower nih, hehe maksud saya double doorprice. Yang
namanya rejeki tak boleh di tolak. Ngobrol kesana kemari sampai lupa
bahwa saya hanya di beri waktu selama sepuluh hari untuk melakukan
sebuah tugas penting.
Akhirnya
saya meminta ijin untuk melihat langsung kondisi unit di lokasi
project, hari pertama saya hanya membuat schedule singkat mengenai apa
saja yang harus di lakukan setelah merinci kondisi project. Menjelang
sore akhirnya kami memutuskan untuk istirahat di kamar hotel.
Singkat
cerita seminggu pekerjaan, unit sudah ready dan siap pakai, sisa waktu
yang ada aku manfaatkan untuk mengunjungi beberapa kawasan wisata,
diantaranya; Benteng Frotherdam dan Pantai Losari, sebenarnya ada satu
tempat lagi yaitu goa, tapi karena lokasi dan jarak tempuh sangat jauh
akhirnya kami urungkan untuk mengunjungi.
Hal
yang tidak kalah penting di makssar adalah kuliner, banyak aneka
makanan khas kota bugis ini, hal yang patut di coba adalah coto makssar
dan pisang epe. Bagi saya nama makanan itu terasa sangat asing, dan saya
sangat penasaran untuk mencobanya.
Hal
yang paling sulit selama di makassar adalah memanage isi dompet, kota
makssar adalah kota dengan biaya hidup yang tinggi (menurut saya), saya
bandingkan harga menu makanan dengan jenis makanan yang sama dengan
jakarta, tetapi harga di makssar bisa dua kali lipat lebih mahal. Coba
bayangkan, Nasi bebek di jakarta mungkin hanya kisaran 10-15ribu/porsi,
sementara di makssar anda harus merogoh kocek hingga 25ribu/porsi.
Well,
pekerjaan sudah, jalan-jalan sudah, tinggal nunggu kabar dari kantor
untuk pulang, dan akhirnya semua tuntas dan harus kembali ke jakarta
pada hari sabtu, 16 Feb 2013. banyak hal di lakukan dan berhubungan
dengan orang baru, beberapa orang menjadi teman dekat dan akrab, banyak
yang di temui dan di pelajari, semua menjadi sebuah pengalaman. (And)
0 comments :
Post a Comment