Anda
pasti pernah mengalami atau merasakan yang namanya kebosanan, setiap
hari harus melakukan sebuah kegiatan yang sama, sehingga pada akhirnya
anda merasakan bahwa hidup ini tidak lagi dapat dinikmati bahkan lebih
mengarah ke sesuatu yang monoton dan membosankan. Disaat kebosanan
melanda pasti pikiran anda langsung kebayang untuk berlibur atau pergi
kesuatu tempat untuk sekedar melepas bosan. Sebelumnya pernah kebayang
tidak bahwa kebosanan itu sebenarnya disebabkan karena pola hidup yang
tidak sehat, anda membagi waktu dengan porsi yang tidak seimbang, hal ini akan berakibat pada keharmonisan hidup anda.
Contoh yang lain misalnya, sebagai seorang penggila kerja pasti orang tersebut akan menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja. Dan kebanyakan dari mereka merasa waktu bersama pasangan dan anak menjadi kurang, mungkin imbasnya tidak dia rasakan tapi apakah anda tidak pernah membayangkan bahwa dengan . Ini menandakan bahwa pola hidupnya tidak seimbang, akibatnya harmonisasi hidup tidak tercipta.
Nah disinilah peran pentingnya sebuah keseimbangan. Konsep ini sebenarnya sudah lama kita kenal sejak dulu dengan istilah Yin dan Yang. Konsep Yin Yang berasal dari filsafat Cina dan metafisika kuno yang menjelaskan setiap benda di alam semesta memiliki polaritas abadi berupa dua kekuatan utama yang selalu berlawanan tapi selalu melengkapi. Yin disimbolkan dengan air dan bersifat pasif, sedih, gelap, feminin, responsif, dan dikaitkan dengan malam. sedangkan Yang disimbolkan dengan api dan bersifat aktif, terang, maskulin, agresif, dan dikaitkan dengan siang, dua elemen ini di butuhkan untuk saling melengkapi.
Contoh yang lain misalnya, sebagai seorang penggila kerja pasti orang tersebut akan menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja. Dan kebanyakan dari mereka merasa waktu bersama pasangan dan anak menjadi kurang, mungkin imbasnya tidak dia rasakan tapi apakah anda tidak pernah membayangkan bahwa dengan . Ini menandakan bahwa pola hidupnya tidak seimbang, akibatnya harmonisasi hidup tidak tercipta.
Nah disinilah peran pentingnya sebuah keseimbangan. Konsep ini sebenarnya sudah lama kita kenal sejak dulu dengan istilah Yin dan Yang. Konsep Yin Yang berasal dari filsafat Cina dan metafisika kuno yang menjelaskan setiap benda di alam semesta memiliki polaritas abadi berupa dua kekuatan utama yang selalu berlawanan tapi selalu melengkapi. Yin disimbolkan dengan air dan bersifat pasif, sedih, gelap, feminin, responsif, dan dikaitkan dengan malam. sedangkan Yang disimbolkan dengan api dan bersifat aktif, terang, maskulin, agresif, dan dikaitkan dengan siang, dua elemen ini di butuhkan untuk saling melengkapi.
Konsep keseimbangan Yin
Yang dianalogikan sebagai sebuah lingkaran, dimana didalamnya terdapat dua warna berbeda yang melambangkan sisi kehidupan yang berbeda dengan proporsi yang sama. Seseorang yang
bener-bener bisa menikmati hidup adalah dia yang dapat menyeimbangkan
segala sesuatu yang ada dalam hidupnya.
Di
dalam sebuah kehidupan memang tidak ada yang benar-benar baik secara
keseluruhan, demikian pula untuk sebuah keburukan, tak selamanya sesuatu yang
buruk adalah benar-benar buruk. Seseorang yang baik
pun memiliki sifat-sifat buruk dalam dirinya, begitu pula dengan orang
yang kita nilai buruk.
Konsep keseimbangan Yin Yang sendiri merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi, jadi untuk membuat sebuah keseimbangan hidup yang baik kita tidak boleh memisahkan dua elemen tersebut. Coba tengok beberapa kiat berikut sebagai saran mengelola keseimbangan kehidupan pribadi dan kerja lebih baik;
Putuskan kapan untuk berhenti.
Terkadang ada saat-saat ketika Anda harus membawa beberapa tugas ke rumah, namun cobalah untuk tidak membiarkan pekerjaan mengganggu waktu keluarga setiap malam. Pikirkan tentang pengaturan saat-saat dimana Blackberry dalam mode silent, laptop mati, dan tidak ada panggilan telepon. Bagi beberapa pasangan, hal ini juga diterapkan di meja makan maupun ketika bersantai di depan televisi. Cobalah lebih berdedikasi pada keluarga dengan mematikan koneksi dengan pekerjaan sementara waktu.
Jadwalkan pertemuan keluarga.
Cobalah duduk bersama di awal minggu dan berdiskusi soal apa yang bisa Anda miliki di sela tujuh hari berikutnya. Rencanakan waktu berkualitas bersama-sama di antara aktivitas lain. Ini juga akan membantu Anda merasa terlibat dengan aktivitas orang lain.
Cobalah prioritaskan.
Jika ada proyek di pekerjaan, Anda mungkin tidak bisa menolak panggilan maupun email, namun apakah hal tersebut benar-benar penting dilakukan pada akhir pekan? Putuskan apa yang benar-benar penting. Jika pekerjaan Anda tidak akan terancam karena sesekali meninggalkan email hingga besok pagi cobalah abaikan dan lebih berprioritas menghabiskan waktu bersama keluarga.
Pulang tepat waktu setidaknya sekali seminggu.
Kerap bekerja lembur dapat membuat pasangan merasa tidak penting atau diabaikan. Jika memungkinkan, buat upaya nyata seperti pulang kantor tepat waktu setidaknya sekali seminggu. Dan, biarkan pasangan tahu jika Anda pulang demi menghabiskan malam bersamanya.
Re-balance.
Kehidupan berkeluarga adalah kehidupan yang lurus ke depan dan memiliki komplikasi yang tak terhindarkan. Terimalah jika rutinitas tidak akan mengurangi rutinitas yang sudah menjadi konsekuensi. Jadi, bersiaplah untuk beradaptasi dengan kondisi yang sudah berubah.
Jadilah lebih realistis.
Penelitian menunjukkan, di hari akhir bekerja atau akhir pekan adalah waktu paling memungkinkan pasangan terlibat perdebatan. Hal ini kerap kali disebabkan karena pasangan memiliki harapan yang tak realistis tentang malam akhir pekan. Jika pasangan tiba-tiba terlalu lelah menyajikan makan malam, maupun pasangan lebih suka memakan buah di sofa, cobalah menerima hal tersebut. Dia mungkin sudah terlalu sibuk seharian. Jangan terlalu kecewa akan hal tersebut.
Tanyakan pengalaman sehari pasangan.
Jika Anda telah mengalami hari-hari yang stres di tempat kerja, sangat mudah untuk pulang dan menumpahkan keluh kesah pada pasangan. Namun sesekali jangan terlalu fokus pada hal-hal negatif, dan cobalah menanyakan bagaimana hari-hari mereka. Bisa jadi bukan Anda satu-satunya yang mengalami hari yang buruk.
(And)
Konsep keseimbangan Yin Yang sendiri merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi, jadi untuk membuat sebuah keseimbangan hidup yang baik kita tidak boleh memisahkan dua elemen tersebut. Coba tengok beberapa kiat berikut sebagai saran mengelola keseimbangan kehidupan pribadi dan kerja lebih baik;
Putuskan kapan untuk berhenti.
Terkadang ada saat-saat ketika Anda harus membawa beberapa tugas ke rumah, namun cobalah untuk tidak membiarkan pekerjaan mengganggu waktu keluarga setiap malam. Pikirkan tentang pengaturan saat-saat dimana Blackberry dalam mode silent, laptop mati, dan tidak ada panggilan telepon. Bagi beberapa pasangan, hal ini juga diterapkan di meja makan maupun ketika bersantai di depan televisi. Cobalah lebih berdedikasi pada keluarga dengan mematikan koneksi dengan pekerjaan sementara waktu.
Jadwalkan pertemuan keluarga.
Cobalah duduk bersama di awal minggu dan berdiskusi soal apa yang bisa Anda miliki di sela tujuh hari berikutnya. Rencanakan waktu berkualitas bersama-sama di antara aktivitas lain. Ini juga akan membantu Anda merasa terlibat dengan aktivitas orang lain.
Cobalah prioritaskan.
Jika ada proyek di pekerjaan, Anda mungkin tidak bisa menolak panggilan maupun email, namun apakah hal tersebut benar-benar penting dilakukan pada akhir pekan? Putuskan apa yang benar-benar penting. Jika pekerjaan Anda tidak akan terancam karena sesekali meninggalkan email hingga besok pagi cobalah abaikan dan lebih berprioritas menghabiskan waktu bersama keluarga.
Pulang tepat waktu setidaknya sekali seminggu.
Kerap bekerja lembur dapat membuat pasangan merasa tidak penting atau diabaikan. Jika memungkinkan, buat upaya nyata seperti pulang kantor tepat waktu setidaknya sekali seminggu. Dan, biarkan pasangan tahu jika Anda pulang demi menghabiskan malam bersamanya.
Re-balance.
Kehidupan berkeluarga adalah kehidupan yang lurus ke depan dan memiliki komplikasi yang tak terhindarkan. Terimalah jika rutinitas tidak akan mengurangi rutinitas yang sudah menjadi konsekuensi. Jadi, bersiaplah untuk beradaptasi dengan kondisi yang sudah berubah.
Jadilah lebih realistis.
Penelitian menunjukkan, di hari akhir bekerja atau akhir pekan adalah waktu paling memungkinkan pasangan terlibat perdebatan. Hal ini kerap kali disebabkan karena pasangan memiliki harapan yang tak realistis tentang malam akhir pekan. Jika pasangan tiba-tiba terlalu lelah menyajikan makan malam, maupun pasangan lebih suka memakan buah di sofa, cobalah menerima hal tersebut. Dia mungkin sudah terlalu sibuk seharian. Jangan terlalu kecewa akan hal tersebut.
Tanyakan pengalaman sehari pasangan.
Jika Anda telah mengalami hari-hari yang stres di tempat kerja, sangat mudah untuk pulang dan menumpahkan keluh kesah pada pasangan. Namun sesekali jangan terlalu fokus pada hal-hal negatif, dan cobalah menanyakan bagaimana hari-hari mereka. Bisa jadi bukan Anda satu-satunya yang mengalami hari yang buruk.
(And)
0 comments :
Post a Comment